Bila kita akan menetaskan telur puyuh, maka terlebih dahulu kita seleksi telur-telur tersebut agar nantinya mendapatkan hasil yang baik, untuk itu kita harus mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat telur puyuh tetas sebagai berikut :
- Dihasilkan dari induk dan pejantan yang cukup umur.
- Telur puyuh bentuknya oval dan tidak runcing.
- Kulit rata tidak benjol atau bertekuk-tekuk, kulitnya halus dan warna nya mengkilap, tidak polos putih biru muda atau cokelat.
- Bila di teropong maka ruang udara ada di ujung yang tumpul.
- Ukuran telur puyuh tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil berat telur sekitar 10 gram.
- Merupakan telur baru paling lama di simpan 7 hari.
Setelah telur-telur di pilih, kalau perlu dibersihkan dengan air hangat dan sebelum di tetaskan maka harus di simpan dalam suhu kamar dan tidak boleh di sekap, dalam memilih bentuk telur kita bisa melihatnya dengan kasat mata, sedangkan kulit telur bisa di raba dan di lihat apakah kulit nya benjol, retak, kotor dan lainnya. Untuk mengetahui bagian dalam telur terutama rongga udara dan kedudukan telur kuning dapat digunakan alat teropong telur (candle), sedangkan untuk mengetahui berat telur kita gunakan timbangan telur atau kue, cara melakukan peneropongan telur yaitu dengan memasukkan steker alat teropong telur ke sumber listrik atau stop kontak selanjutnya alat teropong di nyalakan, letakkan telur yang akan di periksa di atas lubang bagian atas chandle kemudian periksa telur dengan teliti dan seksama sehingga nantinya akan kelihatan bagian rongga udara dan kuning telurnya, lalu catat kalau ada kelainan-kelainan atau hal-hal lainn. Melakukan penimbangan telur maksudnya untuk mengetahui berat telur yang akan di tetaskan.
Bagi anda yang belum memproduksi telur tetas atau bagi anda yang ingin telur tetas untuk di tetaskan menjadi bibit puyuh. Silahkan hubungi kami, Puyuh aAngkawijaya 88 menjual telur tetas di jamin menetas menjadikan bibit puyuh yang berkualitas, perlu diketahui oleh konsumen bahwasanya jika semisal konsumen hendak membeli telur tetas sebesar 100 butir maka angka presentasi untuk menjadikan bibit puyuh sekitar di angka 70-80% yang menetas, artinya tidak seluruhnya menetas dan itu sudah hal yang lumrah di kalangan peternak puyuh adapun angka presentasi menetas mungkin berbeda-beda setiap peternakan, angka presentasi tersebut merupakan hal yang di alami oleh puyuh Angkawijaya 88.
Sumber : Modul Sektor Peternakan BLK Lembang hal 27
0 Comments